Tidak seperti 3D Printing pada umumnya yang menggunakan plastik panas sebagai bahan baku, The Office of The Future malah menggunakan campuran beton khusus, yang diperas menggunakan selang layaknya printer. Guna memperkokoh bangunan, kontraktor The Office of The Future juga menambahkan serat kaca dan gypsum ke dalam adukan. Struktur atap yang melengkung juga dapat mendukung kestabilan bangunan.
Dengan teknologi ini, proyek dengan luas 250 meter persegi mampu dikerjakan hanya dalam waktu 17 hari dan hanya perlu satu orang operator.